Mungkin masih banyak yang belum merasakan atau bahkan belum pernah tahu
tentang nasi tiwul, nasi khas daerah Jawa Tengah atau Jawa Timur. Pada
jaman dulu, nasi tiwul menjadi makanan keseharian masyrakat Jawa, selain
nasi putih, bahkan sampai sekarangpun masih banyak masyarakat yang
masih menggunakan tiwul sebagai makanan keseharian karena rasanya yang
begitu khas untuk lidah masyarakat Jawa. Bahkan ketika masa kependudukan
Jepang, nasi ini menjadi makanan pokok sebagian penduduk Indonesia.
Nasi tiwul terbuat dari bahan yang sangat mudah diperoleh, yakni ketela
pohon. Berbeda dengan nasi putih atau beras yang berasal dari padi. Dari
segi bentuknya tiwul memiliki siri tersendiri, sedikit menggumpal dan
warnanya pun ada yang kecoklatan, kehitaman, bahkan orang-orang yang
ahli memasak tiwul akan menyerupai nasi dari beras. Tiwul ini mulanya
dibuat dari ketela pohon yang sudah masuk masa panen, kemudian kulit
singkong tersebut dihilangkan. Setelah itu singkong yang sudah siap
dipotong menjadi kecil-kecil, ini nantinya untuk mempermudah proses
penumbukan.
Nasi tiwul kerap disajikan dalam acara-acara adat Jawa karena budaya
yang masih melekat terutama untuk masyarakat yang tinggal di Jawa Timur
dan Jawa Tengah. Tiwul memiliki rasa yang sedikit manis dibandingkan
dengan nasi putih, dan penyajiannya biasanya dengan menggunakan sayur
pedas dari bahan tempe, kacang-kacangan, atau bambu muda (rebung). Nasii
tiwul juga dipercaya dapat mencegah penyakit maag dan kandungan gizinya
pun hampir seimbang dengan nasi dari beras.
Rasanya yang khas dan enak menjadikan nasi tiwul menjadi makanan
kegemaran, bahkan untuk masa modern seperti sekarang sudah ada produksi
nasi tiwul instan yang tinggal memasak saja. Sajian ketika masih hangat
benar-benar menggoda selera untuk makan, dipadukan dengan sayur pedas
dan lauk lainnya. Wisata kuliner Indonesia semakin lengkap dengan nikmat
dan gurihnya nasi tiwul, dan sajian ini bias dimasukkan dalam daftar
makanan daerah tradisional Indonesia yang melegenda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar